Sabtu, 26 Juni 2010

menghitung harii...

menghitung harii..
buat presentasii...
tinggal film ne yang bikin pusing, runyeng, puyeng, ampe mriang nihhh...
semoga usaha keras ini terbalas dengan nilai yang baguss...
aminnn

Rabu, 23 Juni 2010

Kabar Terkini dari Film Kelompok 6 Tekkom…

Lalalala…. Syuting kami udah selesai, meskipun kemarin ada skandal scene yang kepotong, sekarang udah beres. Ada hal aneh-aneh pas syuting, haha maklum artis amatiran.

Rencana kami selanjutnya adalah editing and dubbing film. Tapi kami masih bingung mau pake software apa ? Ulead ga mudeng, kalo Movie Maker katanya kurang bagus efeknya. Jadi gimana dooong ..?? presentasi tinggal menghitung hari !! awawaw

Nice day with Planologie...

Masuk jurusan planologi Undip adalah keinginanku sejak awal lulus SMA. Memang dulunya aku nggak tau apa itu planologi...? aku kira ilmu tentang tumbuh-tumbuhan... hehe. Ternyata analisis ku itu ngawur besar, planologi adalah ilmu tentang penataan kota. Whaaaww aku semakin suka dengan planologi...
Aku masuk planologi lewat jalur PSSB heehe tapi sebenarnya itu hanya keberuntungan semataa. Yang penting bisa kuliah aja dah syukuurr... Yang Di Atas emang sayang banget sama aku..
Hari-hari ku selama di Plano sangat menyenangkan. Meskipun tugas yang diberikan bisa bikin au kurus (emang dah kurus dari dulu kali yaa, hehe) tapi aku tetap bersemangat ngerjain tugasnya. Apalagi semester satu kemaren aku dapat IP yang di luar dugaan... semoga semester ini bisa dipertahanin,, meskipun aku kurang yakin.. Help me God..


saat lomba tumpeng..masi pake atribut lengkap..

Suka duka selama di Planologi apa yaaa ?
Hmmm kayanya lebih banyak sukanya dehh.... meskipun di semester satu kami angkatan baru harus melewati serangkaian prosesi ampe pelantikan, tapi buatku itu semua menyenangkan kok... karena dari situ kami bisa akrab satu sama lain. gak kaya di fakultas laen yang kadang-kadang temen sekelas sendiri aja gak kenal.., parahhh.. jadi pada intinya kuliah di Planologi tu seneng deh... misalnya aja nih tugas kelompok yang tiap matkul bisa beda-beda anggotanya, ampe kadang kami lupa kelompok apa, ngerjain tugas apa haha... terus kami juga banyak jalan-jalannya, kaya survei ke desa-desa sampe kemaren ada ekskursi satu angkatan ke salatiga. Wuhuuiiii kaya piknik... hehe

ekskursi senang...


Harapan...
Harapanku tidak muluk-muluk. Aku Cuma ingin kuliah yang bener, jadi mahasiswa yang bener, dan punya temen yang bener. Semoga aja dengan begitu, bisa ngangkat nama jurusan dan bisa ngebanggain ortuku juga. Amin...

Review Green Infrastructure


GREEN INFRASTRUCTURE

Akhir-akhir ini kata Green Infrastructure sering diutarakan oleh kalangan atas terutama oleh para developer yang ingin mengembangkan pembangunan di Indonesia. Sesungguhnya apa itu Green Infrastructure atau pembangunan berbasis lingkungan? Green artinya hijau, dan infrastructure artinya fasilitas, jadi secara bahasa green infrastructure artinya adalah fasilitas hijau, atau yang menurut istilah infrastruktur hijau didefinisikan sebagaiAn interconected network of green space that conserves natural ecosystem values and functions and provides associated benefits to human population” (Green Infrastructure: Smart Conservation for the 21st Century, 2001). Dalam panduan penataan dan perancangan suatu wilayah dan kota selalu mengutamakan pembangunan yang ramah lingkungan. Walaupun pada kenyataannya masih banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengesampingkan hal tersebut. Akibatnya semakin marak pembangunan infrastruktur yang memenuhi ruang kota sehingga menggusur lingkungan hijau yang seharusnya menjadi sarana resapan air dan CO2 dan juga tempat rekreasi dan refreshing bagi masyrakat penghuni kota tersebut.

Green Infrastructure adalah suatu jaringan atau sarana yang behubungan dengan free space atau ruang terbuka dan area alami. Infrastruktur sendiri merupakan sarana yang disediakan guna menfasilitasi berbagai kegiatan fisik yang dilakukan oleh masyarakat. Contoh dari infrasruktur tersebut seperti jalan raya, jembatan penyebrangan, pedestrian walk, bandara, pelabuhan, pabrik, sekolah, perkantoran, taman kota, dll. Sedangkan yang berhubungan dengan Green Infrastructure adalah seperti greenways, wetlands, tempat parkir, hutan konservasi, kawasan habitat liar, hutan kota dan suatu kawasan agro yang ditanami berbagai macam tumbuh-tumbuhan, yang dapat secara alami mengatur stormwater, mengurangi resiko penggenangan dan meningkatkan mutu air bawah tanah.

Sebenarnya Infrastruktur hijau menghabiskan biaya lebih sedikit dalam pembangunan maupun pemeliharaan dibandingkan dengan infrastruktur modern biasa. Proyek pembangunan infrastruktur yang hijau juga membantu perkembangan keterpaduan masyarakat dalam aksi peduli lingkungan dengan melibatkan semua masyarakat dalam perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan lingkungan hijau di sekitar mereka.

“Penerapan infrastruktur hijau perlu memerhatikan prinsip-prinsip dasar pembangunan berbasis lingkungan agar tercapai berbagai fungsi ekologis yang diembannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Hal ini sesuai gagasan utama KTT Bumi dan Konferensi Perubahan Iklim, yaitu adanya ”kebutuhan” dan ”keterbatasan”. Keterhubungan (linkages) antarkawasan RTH dengan jalur dan koridor hijau merupakan kunci keberhasilan infrastruktur hijau kota. Keterhubungan antar-ruang hijau, baik area maupun jalur hijau, merupakan strategi dalam menanggulangi degradasi lingkungan kota, seperti banjir, rob, longsor, krisis air tanah, pemanasan lingkungan kota, meningkatnya pencemaran udara, rusaknya habitat satwa liar, dan kerusakan lingkungan lainnya” (Joga, Nirwono, 2010)

Infrastruktur hijau harus diintegrasikan dengan rencana pembangunan infrastruktur kota, seperti pembangunan jalan, drainase, dan prasarana lain, termasuk keterkaitan dengan infrastruktur antarkota pada skala wilayah, metropolitan, ataupun megalopolitan. Salah satu cara yang tepat untuk mewujudkan green infrastructure adalah melalui aksi Greeneration. Seluruh aksi Greeneration berkaitan erat dengan Green Infrastructure yang merupakan langkah terbaik untuk menyelamatkan kehidupan di bumi ini untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Berbagai aksi para Greeneration dalam rangka perbaikan infrastruktur kota yang dikenal dengan Green Inrastructure adalah :

1. Program pavingisasi jalan di dalam kota guna memperlancar perembesan air permukaan ke bawah tanah.

2. Pembangunan Real Estate yang 35% dari kawasannya dijadikan kawasan hijau dengan membuat taman maupun kawasan agrowisata.

3. Penghijauan di kawasan perkotaan dengan menanami pohon disepinggir jalan ataupun memperluas kawasan hutan kota dan ruang terbuka hijau.

4. Membuat Raingardens di halaman rumah pribadi.

5. Menggalakan hari bebas kendaraan bermotor dan hari tanpa listrik untuk penghematan energy dan meminimalisasikan polusi udara.

6. Membuat rumah atau bangunan ramah lingkungan yang menjadikan atap rumahnya sebagai taman tadah hujan (Green Roofs).

7. Membuat Greenways di tengah kota sebagai sarana rekreasi dan refreshing masyarakatnya.

8. Penggunaan lampu lalu lintas bertenanga cahaya matahari.

9. Penggalakan program tanam seribu pohon di lingkungan yang tercemar atau gersang.

10. Pencanangan Green Policy sebagai langkah pemeliharaan lingkungan hijau, dll.

Dengan adanya greeneration ini diharapkan daratan tempat kita berpijak di bumi ini serta lingkungan sekitarnya akan menjadi lebih baik terkonservasi dan dapat lebih bersahabat dengan kita tanpa menimbulkan bencana. Oleh karena itu para remaja putra dan putri yang ingin hidup di lingkungan yang lebih baik dan sehat maka jadilah Followers Greeneration ini, tunjukan aksi peduli lingkunganmu, buatlah inovasi-inovasi baru terutama yang berkaitan dengan green infrastructure dan raihlah gelar Green Ranger (Pahlawan Lingkungan) sebagai penghargaan dedikasi dan inovasi kalian untuk melestarikan lingkungan hijau !

http://www.wwf.or.id/berita_fakta/berita_fakta/newsclimateenergy.cfm?17461/Infrastruktur-Hijau-Kota

Selasa, 22 Juni 2010

MAKING OF “TUGAS BESAR” TEKKOM



Pada awal semester 2 ini, kami anak Planologi angkatan 2009 mendapatkan tugas besar untuk mata kuliah Teknik Komunikasi. Tugas besar ini terdiri dari 4 buah produk, yaitu buku konsep, website atau blog, poster, dan film. Tema yang disediakan yaitu Green Infrastructure dan World Class City. Saya bersama kelompok saya, yaitu kelompok 6 memutuskan untuk memilih tema Green Infrastructure. Kami memulai proses pembuatan tugas besar dengan memikirkan genre dan sinopsis film yang akan kami buat. Pada awalnya, saya mencetuskan ide untuk membuat film bergenre komedi dengan inti cerita yaitu protes masyarakat kecil terhadap kebijakan pemerintah yang seenaknya saja membangun lahan kosong untuk dijadikan bangunan dengan alasan sebagai penggerak ekonomi kota. Rencana syuting maupun karakter pemain telah kami siapkan, termasuk property-properti yang nantinya akan dibutuhkan. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, kami makin menemui beberapa kesulitan, misalnya judul yang pas untuk cerita tersebut, kemudian setting tempat yang akan kami gunakan, serta kekhawatiran kami akan kedisplinan pemain utama kami yang memang sangat riskan untuk dijadikan tumpuan jalannya syuting. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengganti total film kami menjadi berjudul “Menggapai Mimpi di Tengah Kota”.
Film ini bergenre drama yang bercerita tentang seorang anak desa yang merasa prihatin dengan kedaan kota, sehingga ia bercita-cita untuk mengubah keadaan kota menjadi lebih baik dengan menjadi dokter kota.
Proses pembuatan scenario film ini sangat cepat. Dibantu teman sekelompok saya, mereka menyumbangkan ide alur cerita. Tak disangka, hanya membutuhkan waktu sehari semalam untuk membuat naskah film secara lengkap. Saya bertindak sebagai penulis skenario mendapat banyak inspirasi malam itu, sehingga meskipun saya lelah saya masih tetap semangat ingin menyelesaikannya malam itu juga. Akhirnya, naskah selesai dan tinggal digabungkan dengan buku konsep yang telah dibuat oleh teman sekelompok saya yang lain. Saya juga masih sempat membuat ppt dan poster untuk presentasi pertama keesokan harinya. Meskipun demikian, hasil asistensi pertama pada tugas besar kelompok saya masih terdapat kekurangan untuk diperbaiki. Terutama konsep poster yang memang sangat tidak kreatif karena waktunya mepet dan saya kurang menguasai software-software edit foto atau gambar.


Saya sebagai penanggung jawab poster mengubah semua konsep poster yang akan kelompok saya gunakan untuk tugas besar ini. Memang, ide yang pas sangat sulit masuk ke benak saya. Butuh waktu 2-3 hari setelah saya mencoba browsing di internet mencari-cari ide yang sesuai dengan tema yang kami pilih. Meskipun ide telah ada, namun saya masih sangat kesulitan dalam menggambar poster, karena penguasaan CorelDraw saya yang masih di bawah rata-rata. Beruntung teman saya, Roosmayri memiliki buku tentang teknik tracing gambar menggunakan CorelDraw. Dari buku itulah ilmu saya bertambah, dan saya tidak lagi menemui kesulitan dalam membuat poster. Akhirnya setelah melalui tahap asistensi kepada Ibu Nurini maupun Pak Mardwi, buku konsep kami di setujui dan kami dapat memulai mengerjakan tugas terakhir, yaitu film. Kami termasuk bergerak cepat dalam proses syuting, hal ini dilakukan agar kami tidak terlalu pusing karena masih banyak tugas mata kuliah lain yang menunggu kami kerjakan.


nih dia hasil kerja bikin poster keren kan ?
Syuting pertama kami dilakukan pada sore hari bertempat di Taman Diponegoro Semarang. Pada awalnya kami sangat kesal dengan salah satu anggota kami yang tidak tepat waktu saat disuruh datang untuk syuting. Kami menunggu selama 1,5 jam sampai akhirnya gerimis membasahi daratan. Akan tetapi, kami tidak menyerah dan tetap melanjutkan syuting adegan pertama sampai selesai. Syuting ini dilakukan untuk memenuhi kriteria penilaian blog kelompok yang harus sudah mengupload bagian film yang menarik. Pada syuting-syuting berikutnya kami memilih lokas daerah tembalang selatan, kampus planologi, dan yang paling mengesankan adalah saat kami syuting di tengah sawah. Saya bergantian dengan teman saya sebagai kamerawan dalam pengambilan video. Akhirnya setelah dalam waktu 4 hari kami dapat menyelesaikan semua adegan dalam skenario. Masalah datang ketika kami mengeburn mini DV hasil syuting kami ke studio foto. Ternyata ada bagian rekaman video yang terpotong. Kebetulan sekali, bagian itu adalah bagian saya dan Roosmayri, sehingga kami harus mengulang lagi untuk take syuting adegan saya dan Roosmayri. Kami berencana untuk mengambil video dengan menggunakan kamera digital saja untuk menghemat pengeluaran. Secara keseluruhan, dalam proses pembuatan tugas besar kelompok 6 ini, kami menggunakan konsep bagi tugas. Misalnya saya yang bertugas membuat poster dan film, akan tetapi, sesungguhnya kami tetap bekerja bersama-sama dan sharing bila menemui kesulitan atau meminta pendapat dari teman lain sesama anggota kelompok 6.
Untuk presentasi 1 minggu lagi, kelompok kami telah menyiapkan sureprise. Saksikan penampilan kami yah !!! Go green, be Green Rangers !!


Inilah Kami Kelompok 6 Tekom Ricko-Karso-Doddy-Ryan-Mayri-Ikfi-Susan-Nia-Fenny


By. Ikfi Maryama Ulfa - Kelompok 6 Tekkom - 2010

Kritik dan Saran Untuk Mata Kuliah Tekom dan Tugasnya

Mata kuliah teknik komunikasi adalah salah satu mata kuliah favorit saya di kampus. Mata kuliah ini sangat mengutamakan praktik daripada materi. Akan tetapi, masih terdapat sedikit kekurangan dalam perkuliahan maupun pemberian tugas besarnya. Berikut kritik dan saran yang dapat saya berikan, semoga dapat dijadikan koreksi sehingga perkuliahan terasa lebih sempurnaa.

KRITIK UNTUK MATA KULIAH TEKNIK KOMUNIKASI

1. Materi tentang edit foto tidak ada sehingga kami merasa kesulitan dalam membuat tugas besar, khususnya poster yang sangat memerlukan keahlian dalam bidang edit foto maupun gambar.

2. Asdosnya tidak diperkenalkan kepada kami, sehingga kami merasa kesulitan dalam menemui waktu asistensi.

3. Sebaiknya materi-materi yang berhubungan dengan proses pembuatan tugas besar disampaikan di awal perkuliahan sehingga mahasiswa dapat mulai mengerjakan dari awal semester.

SARAN UNTUK TUGAS MATA KULIAH TEKNIK KOMUNIKASI

1. Sebaiknya tema tugas besar lebih variatif, sehingga para mahasiswa dapat memilih lebih banyak tema. Dengan demikian tugas-tugas yang terkumpul, baik poster maupun film lebih banyak jenisnya. Hal ini juga dapat menghindari kemiripan hasil tugas antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.

2. Penilaian hendaknya dibuat seadil mungkin, misalnya dilihat dari segi ide masing-masing judul tugas, serta pesan yang dapat dipetik dari tugas yang telah dibuat. Semakin kreatif, nilainya semakin baik.

Selasa, 15 Juni 2010

Welcome to my new Blog.. !!

Sejarah blog ini tercipta dari tugas seorang dosen yang diberikan kepada mahasiswanya dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengakses informasi secra on line dan cepat mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota, serta untuk lebih mengeksiskan diri dalam dunia maya...
Blog ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berbagi mengenai informasi terbaru yang sedang hangat dibicarakan umum serta bagi siapa saja yang ingin mengetahui apa yang sedang saya lakukan. ;)
buat kalian semua, selamat bergabung yah !!!