Rabu, 26 Januari 2011

CONTOH KASUS TEORI TEMPAT PUSAT KABUPATEN BATANG




Dalam suatu wilayah, pasti terdapat tempat dengan kompleksitas kegiatan yang lengkap. Tempat yang demikian dinamakan sebagai tempat pusat. Tempat pusat adalah sebagai suatu kawasan yang mampu menyediakan kebutuhan barang dan jasa-jasa bagi penduduk di daerah itu sendiri dan daerah hinterland nya. Pendapat mengenai teori tempat pusat ini dikemukakan oleh Christaller dan Losch.
Baik Christaller maupun Losch, sama-sama menyebutkan bagaimana sistem keruangan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan suatu wilayah, yaitu pola heksagonal. Akan tetapi, Christaller menyebutkan bahwa dalam struktur keruangan kota terdapat hirarki, dimana tempat dengan hirarki yang teratas mampu memenuhi kebutuhan tempat di hirarki di bawahnya. Sedangkan teori Losch tidak terdapat hirarki, dan luas wilayah pasar tergantung dari barang yang diproduksi. Pendekatan Losch dapat dikatakan adalah lebih merupakan penjelasan tentang distribusi spasial dari industri manufakturing yang berorientasi pasar.
Asumsi Christaller :
• Konsumen menanggung ongkos angkutan, maka jarak ke tempat pusat dinyatakan dalam biaya dan waktu.
• Jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya dan waktu.
• Konsumen memilih tempat pusat yang paling dekat untuk mendapatkan barang dan jasa.
• Kota-kota berfungsi sebagai tempat pusat bagi wilayah disekitarnya.
• Wilayah tersebut adalah suatu dataran yang rata, mempunyai ciri-ciri ekonomis sama dan penduduknya juga tersebar secara merata.
Studi kasus ini mengambil Kabupaten Batang sebagai contohnya. Kabupaten Batang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dengan posisi koordinat antara 006o 51’ 46” dan 007o 11’ 47” LS dan antara 109o 40’ 19” dan 110o 03’ 06” BT dengan luas wilayah 85.424,84 Ha. Secara administrasi Kabupaten Batang terbagi ke dalam 15 kecamatan yang terdiri dari 15 desa/kelurahan. Batas Kabupaten Batang adalah :
Barat : Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan
Selatan : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara
Timur : Kabupaten Kendal
Utara : Laut Jawa

RELEVANSI DENGAN CHRISTALLER
• Christaller menyebutkan, bahwa sistem keruangan yang optimum adalah berbentuk heksagonal dengan pusat kegiatan terdapat di tengah pola. Pada kenyataannya, di Kabupaten Batang, pusat kegiatan (ibu kota kabupaten) terletak di barat laut wilayah, namun sistem pelayanan terhadap hinterland nya masih dapat berjalan dengan optimal, , karena tidak semua kebutuhan digantungkan kepada Kota Batang. Kota Batang hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan di mana segala komando berasal, sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari dapat ditemukan di masing-masing wilayah kecamatan maupun kelurahannya.
• Menurut Christaller jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya dan waktu. Semakin jauh jaraknya, maka barang tersebut semakin tidak terjangkau. Pada kenyataannya kecamatan yang berada jauh dengan pusat kegiatan di Batang masih bisa menjangkau barang tersebut karena kemajuan teknologi dan transportasi menawarkan berbagai kemudahan dan kemurahan dalam pendistribusian barang.
• Menurut Christaller konsumen memilih tempat pusat yang paling dekat untuk mendapatkan barang dan jasa. Pada kenyataannya, konsumen yang berada di pusat Kota Batang terkadang lebih memilih untuk membeli kebutuhan di Kota Pekalongan meskipun letaknya lebih jauh, karena sekaligus untuk rekreasi. Membeli barang dapat dilakukan di tempat yang tidak dekat dengan tempat tinggal karena dilakukan sambil belanja (shopping).
• Kabupaten Batang merupakan wilayah yang tidak rata, terdiri atas daerah pantai dan dataran tinggi. Struktur ekonomi masyaraktnya berbeda. Sehingga, belum tentu semua orang akan membeli kebutuhannya di Kota Batang. Oleh karena itu, muncul pusat-pusat kegiatan lokal baru seperti di Kecamatan Limpung, Bandar, dan Tulis agar tidak selalu menggantungkan pemenuhan kebutuhan terhadap pusat Kota Batang.

RELEVANSI DENGAN LOSCH
Di Kabupaten Batang terdapat kecamatan yang jauh dari pusat kota, misalnya Kecamatan Bawang. Namun, harga barang di sana tidak jauh beda dengan harga barang di kota, hal ini terjadi karena adanya kemajuan teknologi dan transportasi yang mudah dan murah, sehingga jarak tidak lagi menjadi faktor utama harga barang menjadi mahal karena distribusi yang jauh. Ini membuktikan bahwa teori Losch sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang.




0 komentar:

Posting Komentar